Walaupun judul di atas dengan bahasa inggris, tapi posting-annya tetap bahasa Indonesia ya…, biar terasa lebih dekat n mudah (nyusunnya hehe).
“bisa karena terbiasa”, kira-kira itulah kalimat umum yang lazim dipakai banyak orang untuk menekankan bahwa agar bisa, selain harus menyukainya juga harus terbiasa…sehingga jadilah bisa. Nah, ini juga terjadi di ABA SINEMA, setiap hari selasa dan jum’at, dimulai minggu ini adalah waktu bersejarah bagi “community-nya” para mahasiswa pecinta bahasa inggris. Duh jadi ngelantur…
Jadi mulai tanggal 3 Maret, setiap hari Selasa dan Jum’at, Mahasiswa dan Karyawan serta Dosen tentunya, diwajibkan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa wajib. Hal ini perlu diterapkan, mengingat pentingnya “praktek” berkomunikasi secara langsung, yang diawali dengan komunitas terkecil di kampus. Wah ilmiah banget, jadi tegang nih hehe..
Laporannya begini…, Bisa ditebak sebelumnya, hari pertama “English day” diterapkan, banyak eh ada saja mahasiswa yang salah tingkah, jaga jarak dengan temannya dan tidak sedikit yang kembali ke jaman dulu alias ‘campur-campur’ dengan komunikasi ala TARZAN. Kikuk…kikuk….
Wajar saja sih, karena ama yang ngebuat ‘doktrin’ english day, yakni para dedengkot Senat, menerapkan sanksi bagi yang tidak berbahasa inggris pada dua hari tersebut. Wah..wah..wah…
Sebenernya sanksi-nya tuh ga ngeri-ngeri amat, justru funny, setelah diberi warning 3 kali n masih juga salah mengucapkannya, maka kena deh dengan sanksi ke empat, yakni pake topi kertas n rumbai-rumbai dari tali rafia seharian (sudah disiapkan oleh tim)……jadi mirip OPSPEK hee…hee…heee…..
Itu dulu laporan hari pertama English day oh English day…..siapa nambahin boleh nyusul….. kirim aja artikelnya ke email aba sinema…..ok good day…
“bisa karena terbiasa”, kira-kira itulah kalimat umum yang lazim dipakai banyak orang untuk menekankan bahwa agar bisa, selain harus menyukainya juga harus terbiasa…sehingga jadilah bisa. Nah, ini juga terjadi di ABA SINEMA, setiap hari selasa dan jum’at, dimulai minggu ini adalah waktu bersejarah bagi “community-nya” para mahasiswa pecinta bahasa inggris. Duh jadi ngelantur…
Jadi mulai tanggal 3 Maret, setiap hari Selasa dan Jum’at, Mahasiswa dan Karyawan serta Dosen tentunya, diwajibkan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa wajib. Hal ini perlu diterapkan, mengingat pentingnya “praktek” berkomunikasi secara langsung, yang diawali dengan komunitas terkecil di kampus. Wah ilmiah banget, jadi tegang nih hehe..
Laporannya begini…, Bisa ditebak sebelumnya, hari pertama “English day” diterapkan, banyak eh ada saja mahasiswa yang salah tingkah, jaga jarak dengan temannya dan tidak sedikit yang kembali ke jaman dulu alias ‘campur-campur’ dengan komunikasi ala TARZAN. Kikuk…kikuk….
Wajar saja sih, karena ama yang ngebuat ‘doktrin’ english day, yakni para dedengkot Senat, menerapkan sanksi bagi yang tidak berbahasa inggris pada dua hari tersebut. Wah..wah..wah…
Sebenernya sanksi-nya tuh ga ngeri-ngeri amat, justru funny, setelah diberi warning 3 kali n masih juga salah mengucapkannya, maka kena deh dengan sanksi ke empat, yakni pake topi kertas n rumbai-rumbai dari tali rafia seharian (sudah disiapkan oleh tim)……jadi mirip OPSPEK hee…hee…heee…..
Itu dulu laporan hari pertama English day oh English day…..siapa nambahin boleh nyusul….. kirim aja artikelnya ke email aba sinema…..ok good day…